RGu3u8BLriTwtLKTeinGPrfojNsvmeTyU6ah0e1k

Mewujudkan Target 20 juta pelancong asing di wisata Indonesia tahun 2019

Indonesia adalah bagian dari negara Bali. Terdengar aneh bukan? tapi begitulah kenyataannya. Kesimpulan yang saya dapatkan beberapa tahun lalu ketika memulai perkenalan dengan bule di salah satu jejaring sosial. Memang sedikit usil, secara random saya tiba-tiba memulai obrolan dan kemudian ngobrol dengan mereka. Dengan conversation nekat dan susunan kata yang amburadul menjadi bekal saya untuk memulai obrolan.
Jangankan lancar conversation, mengartikan kosakata tertentu rasanya masih seringkali membuka kamus untuk menterjemahkannya. Jika suatu saat nanti jika berbicara dan bertemu langsung dengan bule modal sudah punya, simpelnya seperti itu. Membayangkan peristiwa yang belum pernah saya alami.

Ya, hasilnya sedikit mengganjal di hati, kurang nyaman ditelinga. Kenapa Bali lebih terkenal daripada induknya sendiri (Indonesia)? Bukankah lebih enak didengar ketika mendengar "Bali itu Indah, Bali bagian dari Indonesia"?


Memang sih, selama ini bali sangat identik dengan bule-bule. Bali seakan tidak ada habisnya untuk diceritakan. Selalu menawarkan pesona alam dan kebudayaan yang unik nan menarik hati. Hey, hati siapa kiranya yang tidak naksir bali berulang kali. Bali lagi, Bali lagi!


Siapa sangka tanggal 27 September adalah hari Pariwisata Dunia. Saya baru mengetahuinya setelah membaca salah satu tulisan di koran yang saya beli bulan lalu. Hari pariwisata dunia ini ternyata sudah dilaksanakan sejak tahun 1998 hingga saat ini gaes ...


Beberapa waktu yang lalu, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Litbang kompas memaparkan hasil kerjanya terhadap keadaan pariwisata di Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Litbang kompas mengukur kesiapan daerah tujuan pariwisata sebagai motor pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Alat ukur yang digunakan adalah IPI (Indeks Pariwisata Indonesia).
(Kompas, 27 September 2016).

Bali merupakan kota dengan indeks pariwisata tertinggi di Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa Bali memang fenomenal di mata wisatawan. Dari keadaan ini sayapun tertarik untuk 'ngulik' alasan menjadi pusat perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Beberapa artikel dan kisah based experience (berdasarkan pengalaman) teman-teman, mendeskripsikan pariwisata bali sebagai berikut:

Kenapa harus liburan ke bali? ........

Dari ilustrasi diatas, bisa kita gunakan bersama sebagai bahan evaluasi. Ya, meskipun temat wisata di Indonesia banyak dan beraneka ragam, satu sama lain pasti masih terdapat kekurangan. Kekurangan yang yang ada baru akan terlihat nyata berupa angka yang disajikan pemerintah setiap tahunnya. Simpelnya, apakah poin-poin sederhana (yang terdapat pada ilustrasi) diatas sudah terpenuhi di tempat wisata daerah kalian? Jika belum, pariwisata yang kalian maksud perlu segera berbenah.
Perkembangan pariwisata di Indonesia bisa dibilang pesat. Apalagi pada 2013, jumlah wisatawan mancanegara mencapai rekor yakni 8,8 juta orang. Turis domestik juga tak kalah banyak, hampir mencapai 250 juta orang.


(dalam lima tahun ke depan pemerintah menetapkan target kunjungan 20 juta wisatawan asing, dengan target pemasukan devisa Rp 260 triliun) - 2015


Tapi, seiring berjalannya waktu, apakah keadaan pariwisata di Indonesia bisa berkembang lagi stagnan atau malah merosot? Tergantung, tergantung orang-orang yang perpengaruh didalamnya, kita salah satunya. Permasalahan di setiap daerah terkait pariwisata berbeda-beda. Tapi, permasalah yang dialami oleh beberapa kabupaten/kota yang mempengaruhi perkembangan daerah wisata secara umum sebagai berikut:


Dengan mengetahui faktor tersebut, harapanya kita dapat memahami sejauh mana kita dapat berkontribusi ikut membangun negara dari sektor pariwisata. Tahap selanjutnya adalah mencari ide sebagai bentuk perwujudan aksi yang akan kita lakukan. Tidak, kita tidak akan sempoyongan sendiri memikul ini. Ini tugas kita semua semua warga negara Indonesia. Masyarakat, Pemerintahan dan pihak-pihak terkait harus saling menjalin komunikasi dengan baik.
Penasaran nggak, kenapa bali bisa memiliki indeks pariwisata tertinggi di Indonesia? Jawabannya harus! Karena dengan rasa penasaran ini dapat menstimulan kita (masyarakat Indonesia) untuk lebih peduli pariwisata Indonesia. Jika pariwisata Indonesia berkembang, tidak lain kita sebagai masyarakat yang berada didalamnya merasakan manfaatnya.


Padahal wisata tidak hanya dimiliki oleh Bali saja, setiap wilayah yang masing-masing kita tempati memiliki tempat wisata yang keren dan tidak kalah dengan bali. Tapi rasanya pusat perhatian masih menomorsatukan Bali sebagai destinasi wisata (bule khususnya). Masalahnya apa ya?


Startegi promosi juga melengkapi dan mejadikan atmosfer pariwisata di Bali, khususnya denpasar sebagai ibu kota. Salah satu dampak dari keadaan ini, masyarakat dari daerah lain berbondong-bondong menuju Bali untuk menjadikannya sebagai ladang penghidupan (mencari pekerjaan).


Saya bisa mengatakan ini karena notabene Banyuwangi merupakan bagian paling timur pulau Jawa yang berbatasan langsung perairan dengan pulau bali. Kanan-kiri tetangga di lingkungan tempat tinggal saya berbondong-bondong mencari penghidupan di pulau Bali dengan berbagai sumber penghasilan yang berbeda-beda. Ada yang menjadi buruh, tukang, pekerja swasta maupun berwirausaha.


Mereka pulang pergi ketika hari-hari besar kalender. Dari penuturan mereka, saya kira Bali adalah tujuan yang mempunyai prospek untuk mereka. Berkembangnya pariwisata erat hubungannya dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakatnya bahkan luar daerah.
Pada dasarnya pilar pariwisata itu terdiri dari pertama pemerintah, kedua swasta dan ketiga masyarakat, yang sering disebut tiga pilar utama pariwisata.

Jelas, tidak akan mewujudkan suksesnya pariwisata jika tidak ada komunikasi dan kerjasama antar semua pihak yang ada didalamnya, sebagai bagian dari Indonesia. Bukan salah satu pihak bekerja, sedangkan lainnya pasif. Sebab jika masyarakatnya pasif apalagi tidak punya kreatifitas maka kegiatan pariwisata akan sunyi senyap. Itu sebabnya peran masyarakat dalam memajukan pariwisata nasional bukan hanya penting tetapi juga strategis.

Proyek besar yang bisa berjalan ketika satu sama lain saling mendukung dan berusaha untuk mewujudkannya. Membangun indonesia melalui pariwisata salah satunya. Lalu dimanakah peran masyarakat dan pemerintah?


Dengan tugas-tugas seperti diatas, pemerintah pasti memiliki parameter kontrol tersendiri untuk memantau sejauh mana perkembangan pariwisata di Indonesia. Sebagai masyrakat yang juga harus ikut serta dalam mengembangkan pariwisata Indonesia, setidaknya kita melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan baik. 

Jadi sudah pasti diperlukan komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat agar misi ini dapat berjalan dengan efektif. Strategi komunikasi pemerintah harus selalu dilakukan. Baik berupa penyuluhan ataupun bentuk lain yang lengkap dengan aksi nyatanya. Menurut saya, hal-hal yang perlu dilakukan pemerintah dan pihak terkait, diantaranya:

1. Pemerintah terus menggalakkan sosialisasi sadar wisata secara periodik kepada masyarat khususnya yang berada di wilayah sekitar obyek wisata agar bisa memaksimalkan peluang manfaat yang ada. Sosialisasi yang diberikan bisa menjadi satu rangkain kegiatan pelatihan dan peningkatan softskill kewirausahaan.
2. Pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat rutin mengadakan agenda pertemuan dengan seluruh stakeholder yang terkait sebagai bentuk koordinasi, monitooring dan evaluasi bersama. Selain itu hal ini untuk mewujudkan terciptanya hubungan yang harmonis dan kedekatan antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan masyarakat sebagai elemen penting pembangun pariwisata.
3. Evaluasi yang dilakukan tidak hanya fokus terhadap pelaku usaha pariwisata tetapi juga termasuk jaminan kepuasan para wisatawan yang berkunjung di tempat wisata (bagaimana pelaku usaha wisata memberikan pelayanan kepada wisatawan).
4. Masalah sarana dan prasarana lebih diperhatikan dan diperbaiki. Berdasarkan pengalaman, suatu tempat wisata memiliki daya tarik yang luar biasa. Akan tetapi ada beberapa hal yang membuat kita (wisatawan) berfikir ulang untuk mengunjungi. Masalah yang sering kami jumpai diantaranya : transportasi yang digunakan untuk menuju lokasi wisata, medan yang rusak hingga masalah sederhana tidak tersedianya toilet di area wisata. Terlihat sepele, tapi nyatanya hal ini sangat penting. 
5. Kegiatan promosi di semua media sangat perlu di galakkan lagi. Bisa melalui surat kabar, brosur, internet, radio ataupun mengadakan event tahunan yang bisa menjadi ciri khas sekaligus media promosi untuk tempat wisata yang dikembangkan. Oh iya, untuk teman-teman blogger yang mahir berbahasa inggris dengan baik, bisa banget ikut berperan dengan membuat tulisan tentang tempat-tempat wisata menggunakan bahasa Inggris. Pastinya postingan blog tersebut  akan memudahkan wisatawan asing untuk mencari referensi tempat wisata di Indonesia.

Kesimpulan : Peran masyarakat tidak hanya memelihara wisata yang sudah ada, tetapi juga dapat menciptakan berbagai kreasi baru sehingga berbagai jenis wisata mulai dari wisata budaya, belanja, alam, olah raga, kebudayaan dan lain sebagainya, dapat berkembang secara variatif dan terus berkelanjutan. 

Semoga tulisan ini menginspirasi dan menjadikan kita semua tanggap akan potensi yang dimiliki negara kita, Indonesia. Dan sukes mewujudkan Target 20 juta pelancong asing di wisata Indonesia tahun 2019!
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar