RGu3u8BLriTwtLKTeinGPrfojNsvmeTyU6ah0e1k

ASUS VivoBook Pro F570 Dimata Calon Wedding Videographer

 Otot-otot  jari tangan terasa kaku dan kebas, kadang terasa seperti paresthesia a.k.a kesemutan. Terasa geli-geli sakit untuk bergeser menggerakan tangan, kesemutan. Kira-kira setiap interval 5 menit, saya melakukan peregangan kecil di tempat.

Spot favorit, duduk di depan televisi beralaskan karpet merah bermotif bunga-bunga dengan tontonan infotainment, lagi-lagi Syahrini – Reino Barack yang tak kunjung usai. 



Hampir seperempat hari saya mengabiskan waktu di depan televisi berukuran 14 inch. Sesekali menatap layar tapi lebih dominan mendegarkan audio dari televisi saja. Saya lebih fokus memainkan jari mengedit video, televisi hanyalah peramai situasi saja. Hati? Jangan ditanya ... heuheu
***
 Editing  video berdurasi pendek menggunakan smartphone. Meskipun hanya berdurasi 1 menit tapi kenyataannya menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikannya. Bisa dibayangkan jika durasi lebih dari itu, bukan lagi dalam satuan jam tapi hari untuk merampngkannya.

Butuh effort yang lebih besar saat mengedit menggunakan smartphone dibandingkan laptop. Termasuk unuk video sederhana dibawah ini yang membutuhkan waktu berhari-hari dengan menggunakan smartphone juga.

video yang saya unggah diinstagram @sugatangguh beberapa waktu lalu juga diedit menggunakan smartphone

Export–Import, keluar-masuk, pindah-pindah dari satu aplikasi editing video keaplikasi lainnya hanya untuk menyempurnakan video. Belum lagi (kemarin) saya harus “mempeng” karena dikejar deadline. Jangan dibayangkan berapa banyak aplikasi yang terinstal pada smartphone saya. Sangaat banyak. Tapi untuk urusanedit video aplikasi berikut yang sering saya gunakan.


 Saya  akan mengikutsertakan video satu menit yang saya edit didepan televisi ini untuk lomba video unboxing/review. Dengan harapan saya bisa memenengai hadiah mingguan berupa uang tunai seniai 2,5 juta yang rencananya akan saya gunakan untuk memodali hobi saya ini (membeli stabilzer untuk smartphone).

Stabilizer? Itu loh, alat yang bisa bikin hasil video stabil, tidak goyang-goyang. Ini juga masih rencana kalau menang sih. Hehe.

perangkat yang menjadi andalan saya selama ini dan saya yakin akan terus bertambah :)

 Challenge  dari lomba ini yaitu bagaimana saya dapat membuat video berdurasi satu menit. Dengan ketentuan dalam minggu ini akan dipilih 2 orang pemenang yang akan mendapatkan hadiah uang tunai masing-masing senilai tersebut. Pengambilan video menggunakan smartphone, editpun demikian.

***
Oh iya, dibawah ini adalah video yang saya maksud tadi. Video durasi 1 menit yang saya edit menggunakan smartphone dan menghabiskan waktu sekitar setengah hari (belum termasuk shooting video). Dan kabar baiknya adalah .... Yes! Say menjadi nama yang disebut pertama dari dua orang yang memenangkan kontes unboxing yang saya ikuti.

video sederhana ini diedit menggunakan smartphone dan memenangkan kompetisi unboxing 1 menit

 Untuk  kesekian kalinya, hasil tidak akan pernah menghianati usaha. Rabu 20 Maret 2019 (sengaja diBold karena menjadi momen yang berkesan sih) saya mendapat notifikasi bahwa saya menjadi salah satu pemenang dari lomba video unboxing tersebut. Misi mengumpulkan perangkat untuk mendukung hobi videografi inipun semakin nyata. Selalu bersyukur dalam setiap proses :) 

Soal kemumpunian fitur software editing, banyak juga teman-teman yang menyalahkan saya untuk melakukan editing video menggunakan laptop yang memang kapasitasnya lebih mumpuni dan kaya fitur untuk mengedit video dibandingkan smartphone. Lebih cepat dan hasilnya berpeluang lebih bagus.

 Benar  sih. Saya kira ini bagian dari challenge untuk saya pribadi, memaksimalkan apa-apa (baca: perangkat) yang saya miliki agar dapat menghasilkan konten video.

Saya juga percaya, perangkat bukan satu-satunya hal yang membatasi saya untuk berkreasi, tapi tidak dipungkiri juga sedikit-banyak berpengaruh. Apalagi, sebuah laptop yang masuk dalam kategori saya harus lancar dengan 4 software dibawah ini sebagai syarat utamanya.

4 software yang wajib ada dalam laptop, sayang saat ini hanya photoshop yang ada dilaptop saya saat ini

 Meskipun  laptop pernah dipaksa terinstall beberapa macam software editing video mulai dari software ringan seperti camtasia, filmora hingga software berat seperti adobe premiere namun saya lebih nyaman dan instan menggunakan aplikasi editing video di smartphone. Untuk pemula dalam editing videopun sangat bagus.


Tiba-tiba lemot-blank-dan hasil editan seharian hilang entah kemana sudah menjadi drama yang membuat trauma ketika mengedit video di laptop. Inilah definisi sakit tapi tak berdarah.

 Tapi  setidaknya dengan fitur yang tidak selengkap software editing pro lainnya, filmora masih ramah untuk saya install di laptop. Sedangkan untuk urusan penunjangn aktivitas sehari-hari lainnya, laptop Asus yang saya miliki hampir 8 tahun ini sudah cukup mendukung.

8 tahun terakhir dengan laptop Asus A43SD untuk aktivitas sehari-hari

Dengan pertimbangan kenyamanan dan kerigkasan, editing video di smartphone dengan tujuan untuk diunggah di media sosial masih menjadi pilihan terbaik untuk saya hingga saat ini meskipun diversuskan dengan editing video via laptop yang saya miliki.

Dari kebiasaan-kebiasaan saya dalam editing video pendek ini bukan hanya sebatas hobi. Saya ingin mengeksplore diri saya lebih jauh tentang videografi. Menjadi videographer khususnya wedding adalah cita-cita saya.

 Diberbagai  kesempatan, saya juga dengan pedenya menularkan teknik-teknik dasar videografi yang tidak seberapa ini untuk orang-orang sekitar. Berkah saya untuk berbagi ilmu, sayapun semakin terpacu untuk belajar banyak lag kemudian estafet menularkan pengetahuan baru itu.

Mengenalkan videografi untuk adik-adik dalam misi  mencetak generasi yang kreatif

Kenapa Wedding Videografer? Entah, bagi saya sangat menarik dan juga sepertinya masih saja menjadi ladang yang cukup subur untuk hobi yang menghasilkan. Eh, udah usia seperempat abad, bisa dibilang cita-cita nggak sih? 

 Pokoknya  sih keinginan untuk lebih profesional dan dapat menghasilkanlah dari sebuah hobi. Keseriusan untuk menekuni hobi ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Cukup lama. Inspirasinya datang dari konten-konten video yang sering saya lihat diunggahan media sosial. Dan mereka keren banget! Salah satunya, Bro Dedy Mulyana youre my inspiration!

Sejak itulah menjadi obor untuk saya untuk do something ... do something .. dan mewujudkan keinginan-keinginan itu.

Saya jadi lebih banyak belajar tentang teknik-teknik videografi, melihat konten video kreator lain dan tidak membuat peluang yang ada untuk mengikuti berbagai kompetisi ataupun kontes khususnya mengikuti lomba-lomba blog untuk mewujudkan misi tersebut.

 Dengan  cara inilah saya bisa mendapatkan modal instan untuk membeli perangkat yang mumpuni untuk mendukung hobi saya ini (dari mana lagi?). Bahkan perangkat yang saya butuhkan tersebut  bisa jadi menjadi hadiah utama yang akan saya dapatkan jika saya memenangi kompetisi tertentu. 

((jangan tanya: kenapa beli kamera bekas, yo know-lah ya.. Hehe )) 

Dan lagi-lagi perjuangan berbuah manis. Saya bisa wemujudkan membeli sebuah kamera bekas dari sebuah lomba blog dan ini merupakan wishlist barang yang saya inginkan sejak beberapa tahun yang lalu. Dari situ saya masih terus berusaha untuk mengumpulkan perintilan demi perintilan perangkat yang mendukung aktivitas hobi saya ini, LAPTOP.

Penampakan logo  dan aksen warna nyentrik ASUS VivoBook Pro F570ZD nih! (cakep baaat dah)

ASUS VivoBook Pro F570ZD yang cukup menyita perhatian saya belakangan ini sejak saya mendengar namanya. Sangat menggiurkan untuk dijadikan partner dalam urusan editing karena compatibility-nya dengan sofware editing pro yang jelas saya butuhkan.

ASUS VivoBook Pro F570ZD, tidak luput dari incaran saya. Series Vivobook dengen embel-embel pro dari Asus ini tentu akan menjadikan semangat untuk mencapai tujuan lebih profesional dalam editing video dan apa-apa yang berkaitan dengan menciptakan konten ((as content creator & Blogger).


 Lalu,  seberapa menarik fitur dan spesifikasi VivoBook Pro F570ZD untuk saya dalam menunjung hobi videografi. harapan bisa lebih profesional dalam membuat konten sejalan dengan label pro yang ada pada VivoBook Pro F570ZD ini? 


Membuat penasaran jadinya saat mendengar kartu grafis dari NVDIA GeForce GTX 1050 disandingkan dengan prosesor AMD Ryzen. Ini sekaligus menjadi series ini merupakan laptop pertama dari asus yang meramu otak dan kartu grafis dengan cocoklogi seperti ini. Bingung ya? Berikut ini akan cukup mebuka mata batin #wedeeuh tentang perkawinan NVIDA  dengan AMD Ryzen.


Adapun  varian AMD yang ada pada series ASUS Vivobook Pro F570: AMD Ryzen 5 dan AMD Rizen 7. Penggabungan dua semgmen ini konon menjadikan kinerja Vivobook Pro F570 semakin mengagumkan. VivoBook Pro F570, ASUS AMD NVIDIA dalam Satu Laptop.

ASUS VivoBook Pro F570 Ryzen 7 juga dijual eksklusif di JD.ID, melalui mobile site di https://m.jd.id/camp/asus-f570zd-r7591t-316210179.html atau desktop site di https://www.jd.id/campaign/asus-f570zd-r7591t-3162.html

Audio Sonic Master yang  melegkapi Vivobook Pro F570 semakin memuat saya yakin meminang laptop ini karena pastinya yahud dalam urusan mutimedia hingga gaming. Sekedar mendengarkan musik, nonton film maupun youtubean menjadikan lebih menyenangkan. Menciptakan suasana yang lebih hidup karea Sonic Master yang ada menghasilkan audio yang jernih dan mantap.


Wah, ada yang nggak biasa nih! Pertama kali hal yangmenjadi perhatian saya etika melihat logo ASUS pada Vivobook Pro F570. Dari biasanya logo ASUS berwarna silver, pada series ini tiba-tiba mencolok berwarna hijau kebiru-biruan.

Ternyata warna seperti ini disebutnya lightning edges. Warna biru mengkilat dengan paduan brush finish pada logo dan pinggiran pada seluruh body membuat laptop ini eye catching alias tjakep pas dilihat karena kesan elegannya dapet.


Fitur fingerprint sensor juga tidak absen dari Vivobook Pro F570 ini. Sama halnya dengan fingerprint yang ada pada smartphone, fungsi dari fitur ini aka mempermudah sekaligus mempercepat login.  Tidak usah ketik-ketik password saat login. Apalagi dengan support windows Hello keamanan pun bisa terjamin.

***

 Nah,  poin yang jadi strength dari laptop ini adalah soal baterai. Jika sedang dibawa kerja atau aktivitas diluar ruangan, faktanya colokan listrik itu tidak selalu ada. Dan pasa Vivobook Pro F570 ini memiliki fitur 3x masa pakai baterai lithium-ion. 

Dengan teknologi pengisian cepat, baterai yang rendah dapat diisi hingga 60 persen hanya dalam 49 menit. Jadi aktivitas dalam ruangan atau outdoor (dibawa saat travelling misalnya) bakal merasa lebih tenang dengan daya tahan baterainya.


Kalau sudah begini, dengan baterai yang bisa diandalkan kira-kira aktivitas apa yang bakan ketolong banget dengan adanya vivobook pro F570 ini. Main sosmed dilaptop seharian, otak-atik software dilaptop buat asah skill, nge-dota atau nonton drama korea girls .... sampe puas pas weekeend? 

 Tidak  diragukan lagi. Perangkat lunak yang ada telah dioptimalkan untuk memberikan visual terbaik di kelasnya. Grafis cukup baik dapat teman-teman dapatkan dengan laptop ini. Berdasarkan pengujian Medcom.id dengan memainkan empat game pada Vivobook F57 sebagai berikut.


 Kesimpulannya:  Untuk bermain game kasual seperti DOTA 2 dan CS: GO dan juga game AAA seperti Assassin's Creed Odyssey dan Far Cry 5 bisa dilakukan dengan lancar meskipun dengan pengaturan grafis yang tidak terlalu tinggi. Tapi cukuplah buat saya, mengingat laptop ini memang bukan menyasar khusus untuk eksekusi game berat atau spesialis laptop gaming.


Ngegames atau nonton memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi penggunanya. Panel Full HD dengan teknologi tampilan lebar, dan teknologi layar ASUS Splendid memberikan warna yang lebih kaya, lebih dalam dan lebih akurat - untuk semua jenis konten. Bisa nih, diagendakan nobar di malem minggu buat para jombs (read: jomblo-jomblo galau saat musim hujan tiba).


Ini fitur empat mode tampilan: Normal, Vivid, Eye Care dan mode Manual, yang dapat diakses dengan satu klik. Teknologi ASUS Tru2Life Video secara cerdas mengoptimalkan setiap piksel dalam bingkai video untuk meningkatkan ketajaman dan kontras sebesar 150% sehingga kualitas gambar mengesankan dan tampak sempurna

 Semakin  yakin kalau laptop ini layak untuk dipinang bagi kita-kita yang kerjaannya mantengin laptop mulu. Meskipun dipakai dalam durasi yang lama, suhu laptop akan terjaga. Lihat juga nih, Ada konektivitas ultra-cepat dengan Wi-Fi 802.11ac dual-band untuk kecepatan 6x lebih cepat dari 802.11n. Wiiih.

Teknologi ASUS IceCool menggunakan kontrol kipas cerdas, pipa panas tipis dan desain cerdas untuk menciptakan sistem pendinginan yang efisien sehingga menjaga suhu permukaan palm rest rata-rata di bawah 36°C - lebih rendah dari suhu tubuh. Seperti ini nyaman kan?

Ada nggak sih diantara kalian sangat jeli banget saat memutuskan untuk membeli sebuah laptop, bahwa keberadaan konektivitas adalah faktor yang sangat penting.

 Seperti  sepele sih, tapi tidak sepele lagi jika nantinya kita dihadapkan pada sebuah situasi. Tawaran terbaik lagi-lagi dipamerkan oleh ASUS VivoBook Pro F570 dengan berbagai port yang ada sehingga memudahkan dalam perkara konektivitas.


Anyway busway, sudah cukup menceritakan Asus Vivobook Pro F570 ini yang terasa cocok untuk keseharianku. Cocok menggantikan laptop Asus lamaku warna putih itu. Salah satu resolusi laptop yang bisa mendukung hobi sekaligus memungkinkan saya untuk belajar/menguasai beberapa software pro lainnya selain editing video karena saya kira ini mumpuni untuk hal ini. 

Ya kan masih sama, gue tuh pengen banget jadi wedding videografer.  Jadi ini review versi saya, ASUS VivoBook Pro F570 Dimata Calon Wedding Videographer. Ah,  VivoBook Pro F570  nais ((sok inggris))..... 

Question: Harapan kamu, misalkan diberi kesempatan untuk ganti laptop, upgrade laptop gitu. Laptop seperti apa yang kamu inginkan. Alasannya kenapa juga dong? Yayaya

Related Posts

3 komentar

  1. Mantap sekali ulasannya 😊

    BalasHapus
  2. laptopnyaa....cakep beut

    BalasHapus
  3. wih keren... meskipun gak suka game, tapi kayaknya Asus Vivobook yang satu ini nyaman juga buat belajar desain grafis.

    BalasHapus