Rasanya tidak adil jika semua kesalahan ditimpakan kepada perusahaan penyedia jasa kredit online di saat maraknya pengguna yang terjerat dengan pinjaman yang cukup besar. Padahal pinjaman online jelas bukan tambahan penghasilan.
Untuk itulah pengguna harus lebih cermat lagi agar tidak terjerat dengan utang serupa. Penggunaannya memang harus bijak dan penuh perencanaan agar tidak serta merta menggunakannya hanya untuk kebutuhan konsumtif belaka.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mencegah jeratan utang kredit online.
Rencanakan pengeluaran
Perencanaan yang baik adalah salah satu kunci sukses untuk mengatur neraca keuangan. Apalagi jika sudah berkeluarga. Pasti banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari uang belanja bulanan, uang pendidikan, uang kesehatan sampai dengan kebutuhan untuk hiburan.
Untuk itulah diperlukan perencanaan yang matang agar cash flow bulanan bisa seimbang antara pemasukan dan juga pengeluaran. JIka bisa mengatur dengan baik, kelebihan pendapatan bisa dialokasikan untuk investasi atau tabungan.
Jangan berutang tanpa kemampuan finansial yang baik
Keadaan ekonomi yang menentu memang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan orang berutang. Namun demikian, hal ini juga bisa didorong dengan keinginan untuk mengikuti dan memenuhi kebutuhan gaya hidup masa kini.
Utang menjadi solusi instan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup seperti itu. Misalnya mulai dari berbelanja gadget terbaru, pakaian baru hingga memenuhi kebutuhan hiburan lainnya seperti liburan ke luar kota bahkan ke luar negeri.
Sah-sah saja sih menggunakan utang untuk memenuhi kebutuhan tersebut, asalkan disesuaikan dengan kemampuan finansial. Seperti kata pepatah, jangan sampai besar pasak daripada tiang. Jangan sampai lebih besar pengeluaran dibandingkan dengan pendapatan.
Inilah realita yang terjadi di masyarakat. Saat tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup baik tetapi memaksakan diri dengan mengajukan pinjaman ke beberapa lembaga pembiayaan
Bayar tagihan sebelum jatuh tempo
Saat berutang seharusnya sudah dipastikan juga kapan harus membayarnya sebelum jatuh tempo. Kebiasaan membayar melewati batas jatuh tempo jelas merugikan karena kita akan terbebani dengan denda utang yang tidak dibayarkan tepat pada waktunya.
Kebiasaan membayar minimum payment juga kebiasaan yang tidak baik. Karena pada akhirnya memang akan memicu untuk menunda-nunda pembayaran.
Pahami bunga dan denda kredit online
Tidak semua perusahaan kredit online memiliki mekanisme yang transparan. Dalam hal ini sisi pengguna yang dituntut untuk lebih cermat dan teliti sebelum mengajukan pinjaman. Apalagi saat ini cukup marak beberapa perusahaan pembiayaan yang tidak terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berbeda dengan Kredivo yang sudah lama terdaftar dan operasionalnya diawasi oleh OJK. Kredivo menjadi salah satu fintech yang kredibel dan berintegritas di Indonesia.
Semua pembiayaan maupun pinjaman di Kredivo dibeberkan secara transparan. Termasuk bunga dan denda yang harus dibayarkan saat terlambat membayar tagihan.
Bunga Kredivo jauh lebih rendah 50% dibandingkan dengan perusahaan non-bank lainnya. Untuk bunga cicilan hanya 2,95% per bulan dengan tenor mulai dari 3, 6 dan 12 bulan. Kredit limit yang diberikan pun kini meningkat sampai dengan Rp 30 juta.
Selain pembayaran metode cicilan, kamu juga bisa memanfaatkan layanan pembayaran dalam waktu 30 hari tanpa bunga dengan maksimal pembelanjaan sampai dengan Rp 3 juta.
Bagi pengguna akun cicilan punya kemudahan untuk mengajukan pinjaman online untuk berbagai kebutuhan seperti Pinjaman Mini mulai dari Rp 500 ribu sampai dengan Pinjaman Jumbo mulai dari Rp 1 juta.
Tetapi, pinjaman tunai secara online ini memang ada baiknya hanya digunakan untuk kebutuhan mendesak atau darurat saja. Misalnya untuk biaya berobat ke Rumah Sakit atau biaya lainnya yang menang tidak bisa ditunda cukup lama.
Jual aset pribadi untuk tutupi utang
Saat menghadapi kesulitan dan mulai sulit untuk membayar tagihan sebelum jatuh tempo, ada baiknya untuk segera melunasi utang dengan bunga paling tinggi terlebih dahulu. Seberat apapun dan sesulit apapun utang yang harus dibayar tetap harus dihadapi, salah satunya dengan menggunakan sisa tabungan atau bahkan menjual aset pribadi untuk menutupi utang.
Penyelesaian masalah utang hanya bisa diselesaikan dengan cara membayarnya sampai dengan lunas. Segera selesaikan pembayaran utang dan segerakan urusannya agar tidak terjebak dan terjerat dengan denda utang yang lebih besar lagi.
