RGu3u8BLriTwtLKTeinGPrfojNsvmeTyU6ah0e1k

#XperienceSeru Edisi Jelajah Museum Nusatara di Kota Pahlawan

Setelah panjang berbalas-balasan pesan melalui whatshapp, akhirnya bulat hati saya menyusun rencana untuk berkunjung ke museum daripada destinasi wisata lain yang ada di kota Surabaya. Kali ini saya hanya memiliki jatah waktu dua hari untuk menghabiskan akhir pekan di Kota Surabaya. 

Begitu singkat untuk label traveling, sehingga saya berusaha untuk memaksimalkan waktu yang ada. Ketika saya benar-benar merasa suntuk dan butuh penyegaran otak, disela-sela kesibukan. Kemana saya pergi? Pilihan bukan ada pada wisata alam ataupun wisata mainstream Surabaya yang biasa saya lakukan, melainkan keinginan untuk melakukan wisata sejarah di Surabaya yang notabene dikenal sebagai kota Pahlawan.

Kategori wisata yang sangat jarang bahkan tidak terdengar dilakukan jika dibandingkan dengan wisata alam atau wisata modern khususnya dikalangan teman-teman muda yang ada di sekitar saya. "Ke Museum yuk" - saya sangat jarang mendengar ajakan seperti. 
Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional. - Wikipedia
Meskipun saya berkunjung tidak tepat pada hari museum, hari kunjungan saya kemarin termasuk tepat loh. Tidak terlalu ramai karena masih hari kamis, mungkin saja sih diakhir pekan banyak pelajar dan pengunjung umum lain yang mengunjungi museum ini.

Sebelum mantap menjauhkan pilihan berkunjung ke museum, saya juga sudah mengumpulkan berbagai informasi tentang ragam destinasi wisata Surabaya dari berbagai sumber dan metode. Tanya sana-sini, pencarian informasi grup facebook backpacker hingga menelusuri hastag pada pencarian instagram untuk menemukan pilihan tempat tujuan wisata di kota Surabaya. 

"Mas, aku udah pesan tiket kereta api, sampai Surabaya jam 1 (siang) yaa" - Saya membalas percakapan whatshapp kepada mas Fery.

Dan akhirnya wisata sejarahlah yang menjadi pemenangnya. Dalam dua hari di Surabaya saya telah mengunjungi 3 museum, diantaranya museum H.O.S Tjokroaminoto, Museum WR.Soepratman dan Museum Sampoerna (House Of Sampoerna). Coba pikirkan, kapan lagi kita wisata sejarah kalau tidak sekarang? Katanya jasmerah (jangan sekali-kali melupakan sejarah)? 

Ngomongin soal wisata sejarah, sayang banget ya jika diantara kita tidak menyempatkan melakukannya jika ada kesempatan. Hal yang perlu dikhawatirkan kian lama, daya tarik museum akan tenggelam oleh kepopuleran wisata alam dan modern. Padahal wisata sejarah (museum) tidak kalah penting dan menarik untuk dilakukan. Hayo kapan terakhir ke museum, atau jangan-jangan belum pernah ke museum? #AyokeMuseum.


Kali ini saya (Banyuwangi) bareng dengan mas Fery yang berangkat dari Malang. Berangkat dari tempat tinggal kita masing-masing dan janjian bertemu di stasiun Gubeng Surabaya. Kenalin, mas Fery adalah teman blogger yang sebelumnya saya kenal dari sebuah event di Banyuwangi. Inilah enaknya jadi seorang blogger, memiliki banyak teman dimana-mana. Semakin sering ikut event = semakin banyak bertemu teman baru. Ayo, tambah teman!

Keputusan-keputusan itu diambil dengan cepat. Rabu, setelah chat whatshapp berakhir satu sama lain dari kita saling memesan tiket kereta api. Beruntungnya pada hari itu kita sama-sama masih belum kehabisan tiket. Sebagaimana biasanya, menuju akhir pekan tiket terjual habis dan hanya menyisakan tiket dengan harga yang menguras kantong. Kadang memang, traveling yang tidak terencana alias dadakan seperti inilah yang justru tiba-tiba terlaksana. Hehe

Menuju akhir pekan biasanya tiket terjual habis dan hanya menyisakan tiket dengan harga yang cukup menguras kantong. Padahal kan incaran saya tiket kereta api dengan harga yang paling murah (ekonomi). Jangan salah, meskipun ekonomi kereta api selalu memberikan kenyamanan. Lagi-lagi buka aplikasi traveloka adalah solusinya. Tawaran harga tiket kereta api dengan harga bersaing dengan diskon dan cashbacknya. Lumayan banget. Langsung checkout pesanan gais, takut diserbu calon pembeli tiket lainnya. Hehe

#XperienceSeru diperjalanan itu selalu saya dapatkan ketika traveling menggunakan kereta api. Itulah salah satu alasan kenapa saya selalu menjadikan kereta api sebagai transportasi andalan. Kemanapun saya pergi selama bisa dijangkau menggunakan kereta api, ya pakai kereta api. 

Kereta api adalah moda transportasi favorit saya ketika bepergian dan traveling. Aman, nyaman dan selalu berkesan. Kanan-kiri jalur rel kereta api adalah suguhan pemandangan yang tidak pernah membosankan. Begitu juga dengan pertemuan kita dengan banyak orang didalam gerbong kereta api menjadi cerita tersendiri. Saling interaksi, berbagi pengalaman, hingga tak jarang saling berbagi bekal. Hingga nasihat-nasihat dan doapun juga sering saya dapatkan. Saya suka bertemu dengan orang baru. 

Kelegaan dan pengalaman yang didapatkan setelah melakukan perjalanan bisa menjadi bahan cerita ketika bertemu teman. Obrolan-obrolan dengan penumpang hingga akhirnya setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 6 jam saya sampai stasiun Gubeng, Surabaya. Diperjalanan dengan kereta api kali ini saya bertemu dengan orang baru dengan cerita yang mereka bagikan, serta doa-doa kesuksesan yang diberikan untuk saya pada sebuah obrolan. Obrolan hangat harus berakhir, saya telah tiba di tujuan stasiun Gubeng, Surabaya.

Stasiun Gubeng, Surabaya

Lain dengan cerita Mas Fery diperjalanan, reaksi ibu-ibu ketika telah dibantu menaikkan barang ke bagasi kereta api yang menurut saya sangat menarik untuk dibagikan. Cerita perjalanan yang kami ceritakan satu sama lain saat malam hari, ketika berada di penginapan.

#XperienceSeru ditempat tujuan. Inilah kami yang sepertinya menjadi traveler yang kurang persiapan. Tempat-tempat yang akan kita kunjungi di Surabaya masih terawang-awang. Meskipun dalam hati sudah punya tempat tujuan (museum) tapi tempat lain yang akan dikunjungi selama dua hari di Surabaya belum juga pasti ditentukan. Ini benar-benar traveling dadakan sih ceritanya hehe. Sayapun menuju tempat kunjungan museum pertama setelah tiba di stasiun. Museum atau rumah H.O.S Tjokroaminoto.

Ternyata sejalan dengan apa yang saya inginkan sebagai tujuan, mas Fery yang telah tiba lebih dulu di Surabaya memiliki inisiatif untuk menunggu saya di Museum H.O.S Tjokroaminoto. Hingga akhirnya saya tiba di stasiun Gubeng saya langsung memesan ojek online untuk menuju museum H.O.S Tjokroaminoto yang terletak di jalan Peneleh VII nomor 29-31 Surabaya. 

Rupanya mas Fery tidak sendiri, ada mbak Dinda yang menemaninya. Mbak dinda ini juga saya kenal dari event yang sama, ketika saya dan mas Fery pertama kenal dan bertemu. Wah, kebetulan banget. Kita bertiga dapat menjelajahi surabaya dihari pertama lebih mengasyikan. Rame-rame dan soal mana saja tempat yang akan kami tuju berikutnya tidak menjadi hal mengkhawatirkan setelah ada mbak Dinda. Mbak Dinda bertempat tinggal di Surabaya jadi bisa memberi informasi yang lebih selain cara kita menggali informasi melalui browsing “mbah google”. Oke sip! 

Apa saja sih isi dan sejarah yang ada di museum H.O.S Tjokromaminoto? Inilah kelebihan belajar sejarah dengan datang langsung ke lokasi/museum yang pernah memebri cerita bangsa Indonesia, belajar sejarah lebih menarik dan mendapat visual yang lebih nyata. Ya, kita bisa menemukan benda-benda bersejarah yang ada di museum lengkap dengan narasi penjelasan yang terpajang diseluruh penjuru ruangan. Yakin, belajar sejarah masih membosankan dan bikin mengantuk? Eh, hayo siapa yang suka mengantuk saat pelajaran sejarah di sekolah hayoo... 

Museum H.O.S Tjokroaminoto Dulunya disinilah rumah kediaman pahlawan pergerak Hadji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto, sekarang disulap menjadi museum sejarah sejak tahun 2017 oleh walikota Surabaya, Tri Rismaharini. 

Didalam museum ini ada barang-barang asli yang digunakan semasa H.O.S Tjokroaminoto hidup, sebagian juga ada barang-barang yang menyerupai barang asli sebagai penggambaran barang-parang yang ada pada masa itu. Oleh keluarga Tjokroaminoto rumah ini telah diserahkan kepada pemerintah kota Surabaya dan dijadikan sebagai cagar budaya. Museum ini berada disebuah gang dengan perumahan yang unik, vintage layaknya jaman dahulu.

Museum yang tergolong masih baru dan berukuran rumah (kecil) ini terdiri dari dua lantai. Meskipun terdiri dari dua lantai, luas masing-masing lantai tidaklah luas. Lantai atas berupa ruang tidur, sedangkan lantai bawah sebagai ruang tamu (ada juga 1 kamar). Dinding-dinding tertempel foto-foto tokoh dan peristiwa perjuangan serta ada koleksi buku-buku sejarah yang bisa kita temukan dilantai bawah. 

Nah, mungkin teman-teman belum mengunjungi museum yang tergolong baru ini. Sebagai informasi, rumah inilah yang menjadi tempat para tokoh bangsa belajar dan berproses menjadi seorang pempimpin, diantaranya Soekarno, Alimin, Semaun, Musso dan Kertosuwiryo. Ya begitulah Surabaya, tempat berkumpulnya para pahlawan perjuangan dan tempat yang banyak terekam kisah sejarah berdirnya bangsa ini. Semua narasi dan cerita bisa teman-teman baca pada foto dan deskripsi yang melengkapinya. 

Disini pula Soekarno sempat ngekos. Tjokroaminoto dan ayah soekarno memiliki hubungan pertemanan sehingga pada saat itu Soekemi (ayah Soekarno) menitipkannya karena Soekarno harus bersekolah di HBS (Sekarang Kantor Pos Kebonrojo). Oh iya, nama-nama yang saya sebutkan diatas (Alimin dkk) adalah teman ngekos Soekarno. Nah disnilah Soekarno dan kawan-kawan sering mendengarkan rapat-rapat yang dihadiri oleh tokoh-tokoh penting yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia. 

Ada lagi, selain kunjungan di museum Tjokroaminoto, saya dan mas Fery (tanpa mbak Dinda karena dihari kedua tidak bisa ikut) mengunjung Museum Sampoerna dan museum WR.Soepratman. Dan diantara kunjungan museum, bahagianya kami bertiga dihari pertama bisa menikmati Sun set dari rooftop Surabaya North Quay dengan pemandangan kapal-kapal pesiar. Lokasinya bersebelahan dengan Tanjung Perak, gais.  Bagus bangettt...

Tiket masuknya hanya Rp.10000/orang, dan tiket bisa ditukarkan dengan potongan harga makanan/minuman yang dijual pada stand yang tersedia ya gais. Jadi selain berburu sunset, bersama teman-teman saya bisa ngobrol sambil menikmati makanan dan minuman yang beraneka ragam.

Nah, kalo di House of Sampoerna saya bisa mengunjungi museum rokok dan juga bonus berkeliling surabaya menuju kampung-kampung bersejarah di kota Surabaya. GRATIS. Didalam bus juga terdapat pemandu wisata yang atraktif menjelaskan bahkan tanya jawab kepada penumpang wisata baik lokal maupun mancanegara. Enak banget kan ...

Nah, buat teman-teman yang datangnya secara rombongan sangat dianjurkan untuk reservasi terlebih dahulu. Beda dengan kami berdua yang bisa langsung on the spot mengikuti tour selama satu jam ini menuju kampung-kampung unik di Surabaya. Bus ini memiliki kapasitas penumpang sebanyak 20 orang, itulah alasannya teman-teman harus reservasi terlebih dahulu jika rombongan membawa banyak orang. Dalam satu hari bus warna merah ini memiliki jam keliling sebanyak 3 kali. Jam 09.00, 13.00 dan 15.00 WIB dengan tema yang berbeda-beda.

***
Lalu di pagi hari sebelum kami pulang dan menuju stasiun, kami menyempatkan untuk berkunjung ke museum lagi. Kali ini tujuannya museum WR.Soepratman. Tidak asing bukan siapakah WR. Soepratman itu, dan apa jasanya dalam kemerdekaan Indonesia? Tepat, lagu Indonesia raya. Beliau membuktikan perjuangan merebut kemerdekaan dengan musik, menciptakan lagu Indonesia raya. Jadi gais, perjuangan tidak melulu soal angkat senjata ya.

Tampak luar museum WR. Soepratman
Tampak dalam salah satu sudut ruang 
Itulah tempat-tempat yang kami kunjungi sebagai #XperienceSeru di Surabaya. Sayang sekali, pada malam hari dihari terakhir kita tidak pergi kemana-mana dikarenakan Surabaya sedang macet parah dengan adanya event "mlaku-mlaku nang Tunjungan". Padahal sih sebelumnya kita juga berencana menghabiskan dua malam untuk explore Surabaya. Yah, semoga dilain kesempatan bisa explore lebih jauh tentang Surabaya.

***
Oh iya, soal traveling kalau boleh jujur, saya belum cukup nyali untuk melakukan traveling seorang diri a.k.a solo traveling. Serangkaian perjalanan traveling saya lakukan bersama teman-teman. Menurut saya, traveling yang dilakukan bareng-bareng lebih seru dibandingkan solo traveling. 

Mungkin saja argumen ini berubah saat saya sudah berani untuk melakukan solo traveling sehingga saya bisa membandingkan keduanya. Saya yakin bahwa solo traveling maupun traveling rame-rame satu sama lain memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan traveling bareng yang terpampang nyata tuh bisa patungan dalam pengeluaran, jadi bisa lebih hemat dong hehehe.

Inilah waktunya menggunakan fitur terbaru dari Traveloka, Traveloka Xperience. Situasi: Mas Fery dan saya memiliki beda waktu pulang. Mas Feri pulang jam 11.00 WIB menggunakan kereta api sedangkan saya juga harus mengikuti tiket kereta api yang sudah saya pesan yaitu pukul 16.00 WIB. Hayo, sudah pada sadar nggak kalau diaplikasi traveloka ada menu yang terbilang cukup baru bernama Traveloka Xperience? Asyik dan lengkap loh..

Traveloka Xperience merupakan suguhan layanan yang dihadirkan Traveloka antara layanan travel dan lifestyle. Kalau penasaran teman-teman bisa buka aplikasi traveloka lalu temuka logo menu Traveloka Xperience dihalaman muka.

Didalamnya ada 12 kategori produk sebagai pelengkap traveling dan lifestyle. Mulai dari mulai dari atraksi, bioskop, event, hiburan, spa & kecantikan, olahraga, taman bermain, transportasi lokal, tur, pelengkap travel, makanan & minuman, serta kursus & workshop. Semua menu yang ada pada Traveloka Xperience ini ditujukan untuk  para konsumen dalam menemukan referensi, inspirasi serta rekomendasi kegiatan saat berada ditemat tujuan wisata atau traveling.

Jika teman-teman pernah/sering bernasib sama dengan saya, kadang kita harus menunggu seseorang atau memiliki waktu yang luang dan  bingung untuk menghabiskan waktu tersebut maka Traveloka Xperience ini sangat bisa menjadi solusi. Tinggal pilih aja layanan yang disediakan, butuh hiburan  nonton atau karaokean dilokasi terdekat misalnya. Berangkat!

Jelas, masih menyisakan waktu berjam-jam bisa saya gunakan untuk melakukan aktivitas yang tidak menjenuhkan sambil menunggu jam keberangkatan. Untunglah ada Traveloka Xperience. Habis jalan-jalan (kebetulan selama dua hari itu kami seringkali jalan kaki untuk menempuh jarak tertentu) , massage adalah pilihan yang mengiurkan. 

Badan capek-capek akan terasa lebih enteng diperjalanan pulang jika saya masage terlebih dahulu. Lagian saya masih memiliki sangat banyak waktu kok.  Jadi sekalian aja mumpung berada disekitar stasiun Gubeng selain cari spa juga cari-cari  barbershop terdekat. Potong rambut biar kelihatan lebih fresh dan ganteng. Mantap deh pokoknya, banyak referensi yang saya temuka di Traveloka Xperience ini.

Potong rambut adalah hal pertama yang harus saya coba di kota Surabaya selain spa. Karena barang bawaanya cukup banyak tentu saya akan mempertimbangkan lokasi barbershop yang lokasinya dekat dengan stasiun Gubeng. Aktivitas potong rambut inilah yang akhirnya saya lakukan untuk menunggu jam keberangkatan kereta api di Stasiun  Gubeng. Menunggu menjadi tidak membosankan bukan?

Whoo! Dari hasil pencarian dan diurutan dari lokasi terdekat saya menemukan Mr. BOss Barbershop Pacar Keling Surabaya Haircut Treatment. Jadi gais, pencarian pada menu aplikasi Traveloka Xperience ini bisa dilakukan filter/diurutkan untuk menghasilkan pencarian yang cepat dan akurat. Sangat mudah.

Mr. Boss Barbershop ini terletak 804 meter dari stasiun Gubeng Surabaya. Senin-Minggu (setiap hari, kecuali hari libur) mulai pukul 11.00 WIB-22.00 WIB. Dengan membeli voucher di Traveloka Xperience saya bisa mendapatkan harga yang lebih murah yaitu  Rp.35.000 dari harga normal Rp.50.000. Iya dong, selalu ada penawaran terbaik dari Traveloka *love*

Cerita dalam kegabutan menunggu waktu keberangkatan kereta api yang akhirnya dapat diisi dengan hal-hal yang menyenangkan. Jam berganti jam tidak lagi menjadi hal yang membosankan dengan adanya Traveloka Xperience. Eitttssss... bentaaaar.. buat teman-teman yang belum install aplikasi Traveloka, ayo install sekarang juga. Banyak banget layanan seru di Traveloka Xperience ini loh. Traveloka Dulu, #XperienceSeru kemudian… 

Anyway  busway, biasanya apa sih yang teman-teman lakukan saat gabut melanda? Selain rebahan ya ... (aku tau, hiyahiyahiya)
Related Posts

Related Posts

19 komentar

  1. Wah wah wah, komplit sekali. Beruntung banget sekarang ada Traveloka Xprerience

    BalasHapus
  2. Akhirnya postingan ke Surabaya muncul juga mas 😍 enak ya rejeki pas masih bisa dapat slot tiket kereta. Ileng pas ndek Malang Iko ga rejeki blas Arep tuku tiket pas ndadak wkkwkk.
    Kumplit mas, aku lak ganggguk ya seringe nonton drakor mas. Arep pesen online ngunu, ga support mas lingkungannya. Wkwkwkk.

    Good Luck Mas Suga 👏

    BalasHapus
  3. Loh sedeket apa gubeng sama museum hos cok?
    Kalo deket banget kan lumayan buat disambangi saat singgah lama di gubeng

    Pake traveloka xperience emang enak kok. Tersedia semua tiket yg diinginkan~~

    BalasHapus
  4. Lengkap kap kap...
    Saya pribadi blom pernah menggunakan traveloka experience ini.
    Tapi udah bbrp kali ngulik2 T-experience ini..
    Buat nambah semangat liburan ☺

    BalasHapus
  5. Wah ini keren sekali, Mas. Apalagi saya itu suka sekali ke museum. Pas ke Surabaya, saya baru sempatnya ke Museum Kapal Selam. Wajib nih, ke Surabaya lagi.

    Eh, pas lihat foto depan stasiun Gubeng, saya langsung ngakak Mas. Soalnya pas di dekat pintu itu, daya duduk sambil makan Cilok, nunggu kereta berangkat hahaha

    BalasHapus
  6. Pengen menjelajahi kota Surabaya, tapi blom punya kesempatan. Enaknya ngebolang pake traveloka Xperience ya mas.

    BalasHapus
  7. Saya juga suka menjelajah museum Kak. Selain bisa membawa kita ke masa lampau, di sana banyak pelajaran yang didapat

    BalasHapus
  8. Mas Suga ini kl bikin blogpost keren² yahh banyak visualisasinya macem² hehe. Sipp, jelong² ke Surabaya udah santuy aja, ada Traveloka Xperience.

    BalasHapus
  9. saya orang yang kalau denger kata museum udah nherasa engap duluan mas. krn bayangan saya dimuseum banyak debu doang. tapi setelah baca ulasan ini saya jadi kepengen menyambangi museum mas. apalagi klo sekarang udah ada traveloka experience. udah mudah mau kemana2. tfs ya mas.

    BalasHapus
  10. Saya pernah ke surabaya bareng suami, sewaktu menghadiri pesta pernikahan adik suami.Belum sempat jalan- jalan, pengen nya sih mau.
    Tapi next semoga bisa kesana, dan menjelajah ketempat bersejarah juga seperti museum.
    Karena sekarang ada Traveloka Xperience

    BalasHapus
  11. Suka deh baca artikelnya. Gak bosen meskipun agak panjang ya hehe. Dann yang dibahas juga menarik. Aku sendiri bmm pernah ke museum WR Supratman dan Cokroaminoto. Huft, jadi malu nih padahal asli Surabaya. Bnr nih klo deket aja suka tak tampak. Tfs yaa next pengen juga ke museum.

    BalasHapus
  12. Jujur, aku salah satu orang yang enggak suka datang ke museum tapi anehnya kalau travelling pasti nyempetin buat ke museum.

    BalasHapus
  13. Surabaya. Belum pernah kesana. Tapi pengalaman seru yang ditulis di blog ini bisa dijadikan referensi ketika nanti saya berkesempatan mengunjungi Surabaya. Thanks

    BalasHapus
  14. Waaah.... Postingan dan kisah yang keren banget!!! Saya baca dengan penuh minat karena wisata sejarah adalah favorit saya. Sayang belum ada teman yang bisa diajak jalan. Semoga menjadi soa dan setelah ini ada teman wisata sejarah bersama.

    BalasHapus
  15. Manteb mas dari jalan ke museum sampai cukur rambut :D
    Aku malah blm pernah itu ke museum HOS Tjokroaminoto, coba deh ntr kalau mudik aku mau deh ke sana :D
    Kalau pakai apps Traveloka Xperience bisa ke lokasi wisata mana aja dan melakukan apa aja, yg paling penting tentu aja manfaatin promonya :D

    BalasHapus
  16. seru banget jalan jalan nya mas . saya jadi malu yang jarang banget ke museum . ke museum nya kalau fieldtrip anak sekolah atau dulu pas sekolah olahraga pengambilan nilai lari yang tempatnya depan museum apa gitu aku lupa namanya .
    aku juga pengguna setia kereta api kalau ke luar kota , so pasti pesen tiket nya pakai traveloka donk.
    bisa nih kayaknya liburan ngunjungin museum kayak mas biar gak lupa sama sejarah

    BalasHapus
  17. wah saya belum pernah jalan2 keliling surabaya

    BalasHapus
  18. Loh, di traveloka ada pilihan buat potong rambut juga? Masuk kategori spa bukan sih, mas?

    Tapi tapi, kok aku naksir sama surabaya north quay nya ya, bisa liat sunset gitu. Ah, kok gak ngaja2k sih ��

    BalasHapus
  19. Wah seru jg ya naik kereta ke luar kota, duh pingin cpt2 deh liburan nih, syg masih suka mabok, waktu itu cm ke Bandung aja naik kereta 😂

    BalasHapus