RGu3u8BLriTwtLKTeinGPrfojNsvmeTyU6ah0e1k

PRELO (VED) : BAGIAN DARI MANAJEMEN RUANG AGAR LEBIH LAPANG

Mengernyitkan dahi. Ekspresi spontan yang saya perlihatkan setelah mengeklik random barang yang dijual di aplikasi prelo dan membaca sebuah kalimat didalamnya. Kalimat itu membuat saya mengernyitkan dahi. Membaca ulang kata demi kata penyusun kalimat ini. Aneh dan cenderung nyentrik digunakan untuk mendeskripsikan suatu barang kepentingaben jejualan. Ya, saya pro (terlalu suka) dengan ke-nyentrik-an ini.
Seperti digiring secara perlahan, saya menelusuri barang yang dijual oleh si penjual. Menjadi penasaran dengan barang yang ditawarkan hanya karena kalimat intro yang nyentrik. Tak luput sayapun juga tertarik. Mungkin saya butuh, pikir saya. Dan saya melanjutkan "ngulik" isi dari barang second yang dijual tersebut. semen

Benar sekali. Kalimat berisi alasan unik dan belum pernah saya temukan sebagai keterangan barang jual-beli (e-commerce). Seseorang menjual barang (bekas) dengan menuliskan alasan penjualan yang spertinya benar-benar “dari hati”, jujur apa adanya.
Jujur, jika saya adalah calon pembeli dan pencari barang, penjual seperti inilah yang akan membuat saya kepincut. Memilih barang tersebut diantara barang-barang serupa lain yang juga dijual. Membuat saya tertarik dan menjatuhkan pilihan untuk membeli barang yang orang tersebut. Deskripsi barang yang jelas dan jujur adalah kekuatan dari jual beli barang, apalagi jual-beli online.

Tentu, seperti ini berbeda dengan tayangan serial ftv yang kerap (tipikal) televisi tayangkan. Barang-barang bekas pembelian si ex- (baca: mantan pacar) biasanya di buang, diberikan orang lain atau dienyahkan untuk menghapus kenangan dan bayang-bayangnya, katanya seperti itu. Sayang sekali ....

Nah, lain lagi dengan hal yang saya temukan ini. Suatu keputusan yang tepat dan dapat dijadikan contoh karena lebih berfaedah. Barang bekas bisa jadi duit. Terlebih bisa digunakan untuk mencukupi/membeli barang lain yang lebih kita butuhkan pada saat tertentu. Lumayan kan?

Oh ya, kali ini saya sedang mencoba aplikasi ecommerce yang baru terinstall pada smartphone. Diatas adalah sebagian dari cerita saya ketika beberapa saat terpaku karena sebuah keterangan gambar. Melihat keterangan barang second (bekas) yang dijual di prelo. 

Secara random saya coba klik barang-barang lain hanya untuk melihat caption (alasan barang dijual). Tujuan awal sebenarnya untuk melihat fitur-fitur yang dimiliki aplikasi baru ini dan nantinya saya bisa membandingkan dengan aplikasi serupa, baik dari segi kelebihan atau kekurangan (saran) untuk aplikasi jual beli yang bernama “prelo” ini.


Berkat penemuan kalimat ini, beberapa menit waktu teralihkan hanya untuk menelusuri keunikan keterangan pada gambar yang dijual. Jelas, ini menambah durasi waktu yang saya perkirakan sebelumnnya. Eh, lebih tepatnya karena saya ingin menemukan cerita-cerita unik (nyeleneh) dibalik penjualan barang bekas lainnya pada aplikasi prelo. 
Storage is important. Whetherit's cushions you only use outside in teh summer, or blankets that only come out in the winter, you've always got to think of where to store them'' (Anthea Tirner, presenter televisi Amerika)
Ngomong-ngomong barang bekas, memang banyak yang bisa diceritakan. Mulai dari dari mana barang tersebut berasal, seberapa berkesan barang tersebut maupun cerita bagaimana susah payahnya kamu mendapatkan barang tersebut. Biarpun tergolong barang bekas tapi ada sesuatu yang manis dan berkesan dibalik ceritanya.

Bukankah rumah yang kita tempati tidak beruah luasnya? Kenyataanya, barang-barang akan terasa cepat sekali menumpuk. Saat penghuni rumah bertambah atau berjalannya waktu maka kebutuhan juga semakin meningkat. Butuh ini-itu, membeli barang baru, merasa storage (penyimpanan) barang dirumah selalu kurang dan kurang. Itulah yang saya rasakan. So, buat kamu  berikut ini saya berikan tips dan trik untuk menyiasati manajemen barang yang seringkali menjadi permasalahan seperti yang saya alami.

Menjadi masalah baru saat banyaknya barang yang kamu punya memenuhi ruangan. Bingung menaruh dan menatanya agar terlihat tidak memenuhi ruangan. Ruangan terlihat rapi meskipun sebenarnya barang-barang yang ada didalamnya sangat banyak dan diatur sedemikian rupa untuk teknik penyimpanannya. Manajemen ruang ini punya beberapa aspek yang harus dicapai, antara lain:
Memang, diperlukan kreativitas untuk menciptakan  storage (ruang penyimpanan) barang pada ruangan yang ada pada sebuah rumah. Pernah merasakan kwalahan dengan barang-barang yang ada dirumah atau ruangan kamu? Saya salah satu korbannya

Saya menjadi pusing tujuh keliling ketika barang-barang semakin menumpuk tapi terbatasi dengan ukuran ruang dan media penyimpanan barang (storage). Sebanyak & sebesar apapun ruangan yang ada, masih terasa tidak cukup. Sedih. So, berniat berbagi pengetahuan, berikut tips-tips manajemen ruang yang perlu sobat coba untuk membuat ruang lebih lapang. 

1.Creative, please! Salah satu cara untuk mengoptimalkan storage yaitu mempelajari tentang cara manajemen barang. Bahkan menciptakan kreativitas untuk membuat ruang-ruang penyimpanan yang out of the box dapat menghadirkan keindahan baru yang mempercantik ruangan. Storage optimal, barang yang disimpan juga rapi, aman, cepat ditemukan dan terlihat indah dipandang.

Permasalahan ketika saya tinggal di rumah kos, saya harus memutar otak untuk "berlagak" menjdi desaign interior. Mengatur sedemikian rupa tata letak dan ruang penyimpanan yang ada di kamar berukuran 2x3 m. Hal ini jelas harus saya lakukan karena kamar kos tidak hanya sebagai ruang untuk tidur tetapi juga ruang untuk kerja, belajar, makan dan banyak hal lainnya. Jika tidak diatur dan dirapikan, sudah bisa dibayangkan seperti apa yang akan terjadi.

Sobat boleh menyebutnya "kapal pecah" karena keadaannya yang semrawut. Buku-buku dan peralatan tulis dengan mudahnya tercecer di lantai, baju bersih yang semula rapi (sudah disetrika) menjadi kusut karena tertindih barang-barang lainnya dan banyak hal semrawut lainnya. Kalau sudah begini bukan lagi kamar tidur namanya, disebut ruang belajar ataupun ruang bekerjapun juga tidak cocok rasanya.

Dikarenakan pemilik kos menyedikan satu lemari dua pintu yang berukuran sangat kecil, saya mempunyai inisiatif untuk memanfaatkan kardus-kardus mie instan sebagai storage (ruang penyimpanan) tambahan. Lumayan, ide ini terbentuk ketika saya melihat (mempunyai) beberapa kardus karton bekas wadah mie instan. Jangan tanya jumlahnya berapa, yang pasti bisa dibilang banyak. Anak kos, mie instan, kedua hal ini sangat dekat hubungannya bukan? Hehe.


2.Jangan Konsumtif. Konsep hidup “cukup” juga diperlukan. Kebiasaan ini akan melatih diri (saya) untuk memilih prioritas kepentingan suatu barang. Eksekusi barang-barang yang sekiranya memenuhi ruangan saya lakukan. Barang yang sudah tidak digunakan bisa diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan (bernilai pahala) atau bisa juga memakai aplikasi prelo untuk mengubah barang-barang tersebut menjadi uang. Jika pada saat yang sama, sobat juga membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya.
Untuk melatih diri agar tidak konsumtif saya mempunyai cara tersendiri. Mengendalikan diri untuk tidak membeli barang (meskipun ngebet banget memilikinya) jika: Pertama, tidak ada tabungan khusus yang jauh-jauh hari sengaja dialokasikan untuk membeli barang keinginan saya tersebut. Kedua, saya gagal meraih pencapain untuk suatu hal yang saya targetkan.
Ya, seringkali saya memberlakukan sistem awards dan punishmen kepada diri sendiri ketika mengerjakan suatu hal. Jika saya berhasil saya akan mendapatkan awards sedangkan punishment untuk kegagalan yang saya lakukan. Tujuannya sangat jelas, agar saya termotivasi untuk semangat dan optimis mencapai target yang diinginkan.


3.Ubah perilaku buruk ya! Perilaku seperti apa yang perlu diubah? Misalnya, seperti kebiasaan buruk tidak menempatkan kembali barang diposisi penyimpanan setelah menggunakannya. Kebiasaan baik dalam rumah khususnya soal kerapian dan ketertiban dalam mengatur barang yang ada di rumah.
Baik dirumah atau di kos pada dasarnya sama aja sih, tips dan trik ini bisa diterapkan. Perbedaannya bisa dikatakan bahwa barang-barang pribadi yang ada dikos lebih sedikit daripada barang-barang yang ada di rumah. Akan tetapi karena luasan atau dimensi kamar kos yang relatif terbatas (sempit) maka alasan ini memaksa kita untuk menyesuaikan keberadaan barang-barang yang ada dengan kondisi ruangan. Sebagai pedoman, sobat bisa menerapkan konsep 5R. Apakah kamu tahu?

Konsep ini berasal dari filosofi negara Jepang loh! Hal ini berkaitan dengan housekeeping yang banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan besar. Tidak hanya dipergunakan untuk perusahaan besar saja tetapi juga telah diadopsi untuk menerapkan pada manajemen barang pada rumah tinggal.


4. Pahami seni menata barang. Menata sedemikian rupa agar storage yang tersedia mencukupi dan yang pasti agar terlihat rapi, sedap dipandang yang merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Seni menata barang perlu sobat terapkan dan nantinya akan sobat rasakan manfaatnya. Ternyata, menata barang itu ada seni-nya loh ...

Tidak sampai berhenti dalam seni menata barang. Seni mengolah ruang agar optimal sebagai ruang penyimpanan juga bisa dilakukan. Jika kamar kos hanya terbatas dengan memafaatkan ruang dibawah kolong ranjang. Kolong ranjang digunakan untuk menempatkan kotak-kotak kardus yang didalamnya sebagai storage barang agar lebih ringkas dan rapi.
Berbeda dengan rumah tinggal, sesungguhnya rumah tinggal memiliki peluang yang lebih besar untuk dimemanfaatkan dan dimodifikasi elemennya atau spot-spot ruangan sebagai storage tambahan. Mau contoh? Simak gambar berikut ya.
Dan ide-ide menciptakan storage anti mainstream (nggak biasa) ini bisa sobat cari inspirasinya dari berbagai sumber, salah satunya majalah design.


5. Jurus Andalan, prelo. Buat yang masih bingung karena langkah-langkah diatas masih saja belum menyelesaikan masalah "meluapnya barang-barang" yang ada di dalam rumah, poin nomor 5 ini menjadi jurus andalan yang bisa dilakukan. Download aplikasi prelo di google play store atau apps store, lalu buka dan sedikit telusuri.

Jika sudah puas menelusuri aplikasi prelo, taruh smartphone kamu di meja. Bergegas jelajahi dan pisahkan barang-barang bekas kamu yang sekiranya tidak terpakai untuk diupload di prelo. Diupload untuk diproses menjadi duit. Yuk, pilah-pilah sekarang!

Ohiyaa, beberapa waktu lalu saya memang sudah sedikit beres-beres kamar kos karena beberapa waktu dekat saya akan mengakhiri masa-masa kos yang mengajarkan saya banyak hal ini. Beberapa barang-barang sedikit demi sedikit sudah saya kurangi (saya pindahkan ke tempat tinggal saya asli). Jadi, begitu hangat dipikiran saya barang apa saja yang sudah tidak saya gunakan lagi  dan saya temukan saat saya beberes kamar kos (karena beberapa alasan penjualan yang berbeda-beda tentunya).
Kebetulan, keadaan ini bisa dihubungkan dengan aplikasi  prelo yang beberapa minggu ini saya coba pelajari dan telusuri melalui aplikasi smartphone. Jodoh kali ya. Ketika saya sedang mencoba aplikasi jual-beli barang prelo (prelo), pada waktu yang hampir bersamaan saya juga memiliki barang-barang yang sekiranya akan lebih berfaedah untuk saya jika bisa dijual kembali. Barang-barang yang dulu pernah saya idam-idamkan ada juga salah satunya.

Sementara waktu, barang yang saya upload untuk dijual di prelo ada action cam second, kacamata dan topi bekas. Belum semua ya! Karena untuk saat ini barang-barang yang saya simpan diantaranya adalah barang-barang tersebut. Sedangkan selain itu masih ada banyak barang yang bisa di jual lagi di prelo. Sayangnya, barang-barang tersebut ada di rumah tinggal saya yang beberapa bulan lalu sudah saya pindahkan dari rumah kos. Jangan khawatir, barnag-barang selanjutnya (yang ada di rumah) juga akan saya upload secepatnya :)


1.KONSEP JUAL BELI BARANG PRELOVED AMAN DAN MUDAH 
Konsep yang diusung prelo yaitu sebagai wadah untuk menjadi tempat pertemuan antara si penjual dan pembeli barang. No! Disini kita tidak hanya memerankan sebagai pembeli barang-barang dari prelo tetapi juga bisa berperan sebagai penjual.

Dan tentu, prelo disini berperan sebagai pihak ketiga yang mempertemukan cinta kita penjual dan pembeli. Sistem pembayaran menggunakan rekening bersama loh! Artinya: Si penjual baru bisa mencairkan uang hasil penjualannya ketika si pembeli sudah menerima barang dengan spesifikasi dan kondisi barang yang sesuai dengan apa yang ditampilkan di prelo.

Saya katakan mudah, karena bisa diakses  via browser dan juga gadget. Kalau saya lebih cenderung menggunakan akses via smartphone karena lebih sering berinteraksi dengan smartphone di keseharian. Bisa diakses kapanpun dan dimana saja dengan aplikasi prelo yang saya download di google play store. Bangun tidur, buka smartphone dan akses prelo untuk menemukan barang-barang terbaru di prelo. Tandai dulu, siapa tau nanti kebeli yakan? Hehe.
Masalah keamanan, prelo menjalankan sistemnya dengan baik. Sistem yang ada dapat menyeleksi barang-barang yang kw atau barang yang memiliki kwalitas yang tidak layak untuk diperjual belikan. Jikapun terjadi kemungkinan yang terburuk (barang tidak sesuai) dengan apa yang dideskripsikan oleh penjual maka ada garansi pengembalian (refund). Eh, tapi saya rasa hal ini jarang sekali terjadi karena deskripsi barang cukup detail. 

2. MUDAH MENEMUKAN BARANG PRELOVED ASLI DENGAN HARGA MIRING
Barang preloved (bekas) yang ditawarkan bukalah barang yang "benar-benar bekas". Bahkan banyak diantaranya adalah barang yang dijual dengan masa penggunaan barang yang tergolong masih belum lama. Sekali, duakali pemakaian. Sobat juga bisa menggunakan fitur tawar untuk melakukan negosiasi harga langsung dengan penjual barang.

Nah, jika kategori barang seperti ini yang kalian cari, prelo adalah sasaran yang tepat. Barang-barang preloved asli dengan harga miring bisa ditemukan disini. Lumayan bukan? Dengan kwalitas yang "masih baru" kalian bisa mendapatkan barang-barang yang kalian butuhkan lebih murah.

3. PRELOVED: BARANG YANG MENYIMPAN BANYAK HISTORY 
Untuk masalah ini sudah tau kan? Yes, seperti yang sudah saya ceritakan diatas. Hal ini bisa menjadi hiburan tersendiri buat saya. Secara tidak langsung, kalimat deskripsi yang melengkapi barang yang dijual di prelo itu juga ikut berpengaruh menarik perhatian calon pembeli. Caution: hati-hati baper, nanti nulis keterangan barang kebablasan, berasa nulis diary ya. Hehe.
Barang-barang yang ditawarkan terbagi dalam beberapa kategori. Home, Men, Women, Book, Gadget, Hobi, Antique, Women, Beauty, Baby and Kids, dan Living. Bisa mengatur filter pencarian sehingga lebih mempercepat pencarian barang yang kita butuhkan atau sekeder 'kepo' (jika belum punya budget).

4. DETAIL BARANG YANG DITAMPILKAN LEBIH MEMUASKAN
Salah satu kolom isian yang wajib diisi oleh calon penjual barang di prelo. Saya harus menuliskan deskripsi sejelas-jelasnya dan tidak menimbulkan seuatu yang membingungkan. Misalnya saja "penampakan" gambar yang harus di foto (ditampilkan) dari berbagai sudut pandang (sisi). Selain perbandingan gambar juga menampilkan perbandingan harga jual barang bekas vs harga barang ketika membelinya baru (harga yang dicoret). 
So, bisa dijadikan acuan buat sobat untuk mempertimbangkan. Apakah harga barang bekas yang dilabelkan sudah sesuai dengan kondisi barang yang ditampilkan pada deskripsi barang di display prelo. Jika sekiranya masih memungkinkan untuk dilakukan negosiasi, ya gunakan saja tombol/menu chat yang disediakan prelo.

Aplikasi prelo menjadi salah satu aplikasi yang rutin saya buka ketika bangun tidur selain aplikasi portal berita online. Enggak tau, pokoknya menarik aja sih. Aplikasi prelo juga ringan dan nyaman untuk ditatap, menggunakan warna hijau dan putih menyegarkan mata. Ya, warna hijau salah satu warna favorit saya yang bikin mata segeeer. 

Buruan dicoba yuk, sebar-sebar referall kamu deh! Jika orang lain menggunakan kode referral kamu ketika belanja di prelo, kamu akan mendapatkan bonus refferal senilai Rp.25.000 untuk penyebar dan pengguna kode loh. Siap mencoba prelo? Gunakan kode dari sugatangguh.com ini ya sugasetiawansnqSIHW, selamat mencoba, semoga berkah :)

Related Posts

Related Posts

4 komentar

  1. Topinya dijual Gus ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, hehe. Udah pake prelo belum nih?

      Hapus
  2. wahhh prelo yang jual beli barang bekas itu yaaa, keren banget dahhh , ak juga jualan disana :D,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, boleh dong id prelonya, siapa tau cocok. hehe

      Hapus