RGu3u8BLriTwtLKTeinGPrfojNsvmeTyU6ah0e1k

Masuk Angin Saat Traveling, Untung Ada Tolak Angin

Barang apa saja sih yang wajib teman-teman bawa ketika traveling? Seberapa banyak kah? Berkemas sebelum melakukan traveling untuk beberapa hari memang menjadi suatu kebimbangan. Apalagi, tujuan saat bepergian tersebut menghabiskan waktu lebih dari satu hari. Berbanding lurus, semakin lama durasi waktu yang akan kita habiskan untuk traveling maka barang bawaan pasti akan juga semakin banyak. Kemudian, menjadi bingung untuk menyeleksi satu persatu diantaranya. Manakah yang memang haru dibawa, dan barang mana saja yang tidak terlalu penting sehingga bisa untuk ditinggalkan di rumah. Tidak mau bukan jika perjalanan jauh yang akan ditempuh terbebani dengan banyak sekali barang bawaan yang sifatnya kurang penting (terpakai).

Disisi lain, kita juga harus benar-benar mempertimbngkan segala kondisi perjalanan hingga tempat yang akan menjadi tujuan. Membuat ittineary perjalanan yang jelas, kebutuhan pakakaian hingga alat-alat dokumentasi jika memang diperlukan. Semua harus terseleksi dengan baik hingga hal-hal seperti ketinggalan barang yang seringkali kita alami dapat terhindari. Memori cadangan, charger, flashdisk, pembersih lensa kamera atau item kecil lainnya yang memiliki resiko tinggi tertinggal di rumah karena ukurannya yang mungil harus dihindari. 

Oleh karena itu barang-barang tersebut harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan travelling. Kebiasaan menyusun daftar barang bawaan wajib untuk dilakukan. Dan setelah juga kita bisa mengetahui apa saja barang yang bisa ditinggal di rumah kemudia memasukan dan menyusun sedemikian rupa barang-barang yang akan dibawa dengan rapi dan tersusun. Menyusun barang diransel dengan aturan bahwa barang yang sering dipakai atau digunakan diletakkan diurutan teratas atau kantong terluar. 

Termasuk soal meletakkan barang berharga seperti smartphone dan dompet yang harus ditempatkan ditempat aman dan tersembunyi. Oleh karena itu, pecahan uang dengan jumlah secukupnya bisa diletakkan ditempat yang aman dan lebih terjangkau dibandingkan dompet utama. Jika membutuhkan uang untuk membeli sesuatu secara tiba-tiba tidak perlu merogoh bagian terdalam dari dompet utama yang berisi uang yang lebih banyak, kartu, hingga dokumen penting. 

Obat-obatan adalah hal yang tidak boleh lupa diingatan. Untuk memudahkah dalam menjangkaunya, saya juga meletakkan obat-obatan pada ransel bagian depan. Seperti diketahui bahwa obat-obatan adalah barang bawaan saat traveling yang bisa dibilang sangat penting. Meskipun tidak selalu saya gunakan, jika obat-obatan telah saya sediakan dikantong bagian depan tas ransel maka saya terasa aman. Apalagi jika teman-teman memiliki keluhan khusus yang sewaktu-waktu membutuhkan obat tersebut. Memiliki keluhan alergi terhadap makanan tertentu misalnya. Bukankah travelling sangat erat kaitannya dengan wisata kuliner juga? Nah, obat-obatan seperti ini adalah persiapan yang pasti dibutuhkan saat secara tiba tiba kita mengalami keluhan seperti alergi, sakit perut, atau tiba-tiba pusing diperjaanan hingga sampai ditempat tujuan. 

Belajar dari pengalaman bepergian atau travelling,  tolak angin  menjadi salah satu obat yang saya tempatkkan diantong bagian depan ransel kedalam bagian dari obat-obatan yang saya bawa. Begitu banyak manfaat dari tolak angin yang bisa saya rasakan pada saat-saat tertentu. Bagi saya yang umumnya melakukan perjalanan jauh dan menggunakan transportasi umum, masalah seperti tiba-tiba pusing atau mual tidak dapat terhindari. Memang sih produk tolak angin dapat dengan mudah dibeli ditoko-toko atau minimarket terdekat. Tapi tidak ketika saya sedang berada didalam kendaraan yang situasinya mendadak membutuhkan produk tolak angin dan tidak memiliki waktu untuk mencari produk tolak angin sat itu juga. Oleh sebab itu, tolak angin selalu saya bawa dikantong ransel bagian depan atau saku jaket yang saya pakai.

Tolak angin juga saya andalkan ketika saya mengalami masuk angin, seperti banyak yang telah diketahui banyak orang. Setidaknya ketika gejala-gejala masuk angin itu mulai saya rasakan, saya bisa dengan cepat minum tolak angin yang saya letakkan diransel bagian depan atau kantong saku jaket. Sudah pasti itu. Gejala-gejala masuk angin yang timbul ini jelas membuat tidak nyaman dan perjalanan traveling yang saya lakukan tidak sepenuhnya menyenangkan jika terjadi. Tiba-tiba meriang, demam, mual, pusing, lemas, tenggorokan kering, mata berair , hingga gejala umum yang dirasakan yaitu perut kembung. Menjadi solusi praktis, produk tolak angin menjadi obat yang mujarab dan praktis disaat-saat keluhan ini saya rasakan sepanjang waktu saat traveling. 
Related Posts

Related Posts

1 komentar